Selamat Datang!

Mencobalah untuk lebih dekat! Agar semua rasa bisa dilebur, demi meringankan jiwa yang sedang kalut!

Carilah Sesuatu Yang Hilang Itu

Google

02 Juni 2008

FPI dan Ketololannya

Melihat berita di media kemarin (Minggu/01-06-08), betapa terkejutnya saya ketika menyaksikan massa FPI yang memukuli orang cacat. Menghalau wanita serta anak-anak yang lari ketakutan dan dengan beringas tanpa ampun menghajar kepala salah satu "musuh" yang dikejarnya.

Apa-apaan ini?

Saya terperangah. Saya gak percaya, FPI berbuat "kejam" seperti itu, persis tentara Israel yang mematahkan tangan dan kaki pemuda Palestina menggunakan batu dalam sebuah video dokumenter. Saya gak percaya akan hal ini, FPI berani hanya gara-gara terbakar isu--Ahmadiyah sehingga tak tahu lagi apa yang dipukul, apa yang ditendang...

MEREKA GELAP MATA!!!!

Ketika masih SMA, sebenarnya saya simpati terhadap perjuangan FPI. Paramiliter yang menunjukkan ideologi Islam yang kental. Bahkan saya berharap, suatu saat ada dalam barisan pasukan Muslimin, yang bergerak maju menjadi martir demi sebuah kehidupan yang adil tanpa Kapitalisme.

Kenapa FPI bisa setolol itu sekarang...

Dalam berbagai kesempatan, saya sering mendengar bahwa pembela Islam tidak akan menyakiti yang lemah, meskipun yang lemah itu adalah musuh. Kisah Shalahudin ketika perang salib. Shalahudin malah memberikan waktu kepada jenderal musuh untuk pulih dari sakitnya. "Saya tidak akan berperang dengan orang yang lemah (sakit)". Atau bisa juga dilihat peristiwa "Kembali ke Makkah" tak satu tetes pun darah tertumpah.

Namun, kejadian di Monas kemarin sungguh di luar dugaan. Saya tidak melihat sesuatu yang bercahaya dari wajah Lasykar FPI. Saya tidak melihat keteduhan, seperti yang saya lihat pada barisan pejuang Chechnya yang giat berperang dengan tentara Rusia (dalam video Neraka Rusia 4).

Mengapa...MEngapa...

Kenapa Wala' wal Barra' begitu disalahartikan penafsirannya? Atau jangan-jangan, kaderisasi di FPI tidak menetapkan Wala' wal Barra' sebagai sebuah keniscayaan untuk mencapai kader militan yang teguh pada pendirian Islam tetapi tidak meninggalkan nurani dalam WC...

Saya tidak melihat FPI yang dulu, yang berwajah teduh. Saya masih ingat sekitar tahun 2004 ketika itu, massa FPI yang jadi korban dipentungi polisi. Begitu bercahaya wajah-wajah anggota FPI yang dulu itu... Ketimbang yang membuat keributan di MONAS kemarin...

Wajah mereka kucel. Seperti preman pasar...


1. Pembela Islam takkan memukuli orang cacat, meskipun ia musuh.
2. Pembela Islam takkan memukuli orang yang sudah minta ampun, meskipun kesalahannya sangat besar.
3. Pembela Islam takkan menampar orang-orang yang telah lanjut usia, meskipun ia adalah ahli strategi musuh.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

tapi kalau menurut saya, ga akan pernah orang mencubit orang lain jika dia tidak dicubit duluan, pasti ada yg memanas - manasi dengan sangat sampai bisa kyk gitu

peziarah fana mengatakan...

ah, ternyata aku salah sangka... dikau ternyata bukan pembela FPI Asu Laknatullah. Salam dan maafkan aku, Kawan...

sunlie