"pergi. pergilah mencari bayang"
dan wajah perempuan yang jatuh di tempayan
lenyap dalam genggaman kabut
meruapkan aroma tanah basah
yang diembuni hawa gunung
seketika aku berjalan menelusuri lereng-lereng gunung
mencari wajah perempuan yang jatuh di tempayan
mungkinkah kekasih waktu
yang bergelantungan pada sesisian kawah
"ah..."
belerang mengelabui pandang
jarak yang menggenggam kabut itu sendiri
menelikung jalan hingga bertemu taman bunga-bunga abadi
oh, wajah perempuan dalam tempayan
mungkinkah kau menceburkan diri ke Telaga Dewi
tempat bersemayam bunian-bunian
peri penjaga gunung dan hutan
bulan purnama sekepal tangan muncul
"telah semusim aku mencari bayang"
wahai wajah perempuan dalam tempayan
"aku telah meneguk air gunung,
mungkin lain kali, aku akan kembali merindukanmu."
03 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar