Maaf untuk bumiku
Bola kehidupan tercipta
manusia lahir lebih sempurna
semua, semua dan semua
diambil habis tanpa kembali
Bumiku...
maaf untukmu
tangan-tangan bernyawa
koyak rantak tirai indahmu
bobol jantung rentamu
keringkan samudra tanpa batas
milikmu....
Kau marah?
Marahlah!!!
tapi beri satu kesempatan
jangan biarkan kami berhenti
nikmati harum nafas ini
Bumiku...
Kau memang terlalu baik
Rindu pulang
Di sana bunda...
dengan senyum kearifan
penuh wibawa
Kuingin kembali
pulang ke rumah damai
Benar...
sibuknya dunia
buat jasmani terpisah
semoga bukan batin
Kurindu pulang
dunia luar mengubah tingkah
kangen semua aturan rumah
pulang kuingin kembali
Lingkaran rasa
hariku senang, esok menangis
kini tawa, sedetik kristal bening
mengalir
basahi pipi... hangat
janji terbiar tanpa bukti
luka menganga disiram tirta
perih...
Heran,
tanpa jeritan
Rasakan mati
Bahagia dan luka silih berganti
*Poetry Maulina January, mahasiswa Fakultas Teknik UNS Solo.
(Diterbitkan di Solo Pos, 20 April 2008).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar