aku yang duduk di bawah badam
ditaburi dedak pasir yang didesau angin
membawa sekepal dasun
mencoba usir dajjal
yang berlindung dibalik dadap dadapnya
kulihat danawa dimana mana
bersama para dahriah, mengusung keranda
yang akan dikuburkan di tengah dahina
kapan daruljalal itu akan bermula
sementara para darwis masih asyik mendepa
sambil berdeku menanti delima
yang jatuh dari firdaus
desik ranting yang patah
melilitkan dewangga dan destar
di tubuh serta kepalaku
seperti diksa aku bawa dilah
bersiap untuk akhiri dajjal
yang tertawa berdekah
dekah
28 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar