
ujung sorbannya sudah terlalu lama lusuh
dikepung debu dan waktu
yang berkejaran melewati kota
abi sering menyeruak di antara ilalang
melewati barisan kurma yang tumbang
dan ranggas
kata abi, rumah-rumah seperti barisan laskar
yang cerai berai dilumat api permusuhan
tetapi, abi masih bisa bertahan di kota ini
menunggu perut waktu menemui ajalnya
hanya saja, berkali-kali semangat itu dipatahkan
oleh mesiu yang mondar-mandir tak bertujuan
entah kapan seekor dua ekor burung pipit
akan mampir lagi di atas atap kota
hingga subuh menyerupai kepulan asap berwarna jingga
dalam asuhan langit, bintang-bintang jatuh
menampakkan surainya
dan berdentam ria, di dekat pembaringan para pengungsi
abi telah kehilangan sorbannya itu
dijemput cahaya yang susul-menyusul dari atas rumah
dan, aku tak lagi bertemu abi
seperti anak-anak pengungsi lainnya
yang tak bertemu dengan ayahnya lagi
Februari 2009
3 komentar:
Bung, link blog saya dong.
//http:www.manequinism.wordpress.com
trims..
arif rizki
Abis komen mending cari duit.
Cuma ngetik dapat dollar bro...!
http://www.paidtotyping.com/?id=ptambu11
Contoh Gaji:
http://cdn-u.kaskus.us/57/qqs94bje.jpg
Posting Komentar