13 Februari 2009
ini untuk abi
ujung sorbannya sudah terlalu lama lusuh
dikepung debu dan waktu
yang berkejaran melewati kota
abi sering menyeruak di antara ilalang
melewati barisan kurma yang tumbang
dan ranggas
kata abi, rumah-rumah seperti barisan laskar
yang cerai berai dilumat api permusuhan
tetapi, abi masih bisa bertahan di kota ini
menunggu perut waktu menemui ajalnya
hanya saja, berkali-kali semangat itu dipatahkan
oleh mesiu yang mondar-mandir tak bertujuan
entah kapan seekor dua ekor burung pipit
akan mampir lagi di atas atap kota
hingga subuh menyerupai kepulan asap berwarna jingga
dalam asuhan langit, bintang-bintang jatuh
menampakkan surainya
dan berdentam ria, di dekat pembaringan para pengungsi
abi telah kehilangan sorbannya itu
dijemput cahaya yang susul-menyusul dari atas rumah
dan, aku tak lagi bertemu abi
seperti anak-anak pengungsi lainnya
yang tak bertemu dengan ayahnya lagi
Februari 2009
Menemui Reda
;sebelum reda, kutawar janji pada hujan
itu menengarai sunyi yang sedan
lagi pula, aku tak meminta sesuatu yang memberatkan
jika hujan esok hari setuju memberi pertanda
gadis yang berkelindan pada perempatan barisan itu
kemarin, dan kemarinnya lagi
pertemuan meringkus jejak dan jarak
bersitatap melampaui kejauhan
oh, aku hanya meminta hujan sebagai pertanda
bersamaan dengan kemunculan gadis itu kembali
dan aku akan mengejarnya sampai batas ilalang
sampai kutemui ia, dengan debaran jantung
lebih berlipat kencang dari biasanya
sungguh, kerinduan yang belum dapat terobati
sementara waktu tak lekas berpisah
menggodaku seperti prajurit yang kalah
maka sebelum reda, kutawar janji pada hujan
agar menemuiku bersama gadis yang berkelindan pada perempatan barisan
besok, dan besoknya lagi
Tunggang, Januari 2009
itu menengarai sunyi yang sedan
lagi pula, aku tak meminta sesuatu yang memberatkan
jika hujan esok hari setuju memberi pertanda
gadis yang berkelindan pada perempatan barisan itu
kemarin, dan kemarinnya lagi
pertemuan meringkus jejak dan jarak
bersitatap melampaui kejauhan
oh, aku hanya meminta hujan sebagai pertanda
bersamaan dengan kemunculan gadis itu kembali
dan aku akan mengejarnya sampai batas ilalang
sampai kutemui ia, dengan debaran jantung
lebih berlipat kencang dari biasanya
sungguh, kerinduan yang belum dapat terobati
sementara waktu tak lekas berpisah
menggodaku seperti prajurit yang kalah
maka sebelum reda, kutawar janji pada hujan
agar menemuiku bersama gadis yang berkelindan pada perempatan barisan
besok, dan besoknya lagi
Tunggang, Januari 2009
Langganan:
Postingan (Atom)